Tiba juga di bulan desember, bulan - bulan sale dan cuci gudang. (maklum, mahasiswa kan suka sama yang namanya sale, diskon, free, dan cuci gudang.) Postingan pertama di bulan ini saya mau cerita sedikit, lebih tepatnya curhat dan meminta pendapat. Okey deh klo gitu, yuk kita mulai.
Judul yang Klasik!!!
Wah ada apa dengan Jakarta, kenapa Jakarta jahat?? Judul ini langsung saja terpikir ketika saya ingin berbagi pengalaman berpetualang di Ibu Kota Jakarta kemarin, tepatnya hari sabtu tanggal 3/12/10. Sudah sangat sering kita membaca kisah ataupun menonton sebuah film yang menggambarkan betapa kerasnya (terkadang terkesan kejam) berjuang hidup di kota - kota besar, salah satunya Ibukota Jakarta. Ada persaingan nyata dan tips, trik agar bisa bertahan hidup disana.
Berawal dari hubungan darah
Karena sudah masuk ke semerter 7, kuliah saya sudah sedikit "longgar". Jam kuliah di kelas sudah berkurang. Dari sini saya memberanikan diri untuk mulai terjun ke dunia kerja, niatnya untuk belajar dan "iseng - iseng" berhadiah. Jadi bukan sebagai tujuan utama uang, melainkan menambah pengalaman. Saya banyak dapat 'Job' seputar IT, yah sesuai lah dengan jurusan kuliah saya. Mulai dari service laptop sampai pembuatan website. Pokoknya yang tidak terikat pada sebuah organisasi.
Tiba - tiba pada suatu hari, "momy" (panggilan buat adik ibu saya) menawarkan sebuah pekerjaan. Tepatnya kegiatan iseng tapi menghasilkan uang. Momy menawarkan saya untuk ikutan menjadi responden di sebuah lembaga survey dan riset di daerah Sudirman, Jakarta. Kegiatannya kita hanya disuruh melakukan diskusi dan survey produk baru selama 3 jam. Nantinya setiap responden akan mendapatkan imbalan sebesar Rp 200rb. Tanpa pikir panjang, saya langsung saja mengiyakan ajakan momy. Lumayan kan, weekend kita cuma di suruh diskusi dan memberikan masukan untuk sebuah produk baru yang akan segera launching. Setelah itu dapat uang saku. Tawaran yang menggiurkan buat mahasiswa. hahhaaaa. Dan dari sini lah pengalaman itu di mulai.
Karena kegiatan survey diadakan di Jakarta, tepatnya di daerah Sudirman, Jakarta Pusat. Saya bersama seorang teman ( Teguh Cipta P.) berangkat dari Bogor menggunakan jasa kereta api. Berencana naek KRL jurusan Bogor - Tanah Abang, tapi apa daya kami telat dan kereta sudah berangkat. (lebai dikit lahh, hahaha) Akhirnya kami putuskan naek kereta Ekonomi jurusan Jakarta Kota dan transit di stasiun Manggarai.Trip from Bogor
Sepanjang perjalanan, Bogor - manggarai yang kami tempuh (boong kereta deh yang menempuh jaraknya, heehe) kurang lebih 1 jam 35 menit. Ada satu pelajaran yang saya ambil, Jangan sekali - kali duduk berbarengan satu baris cow semua. Karena itu akan dijadikan sasaran empuk bagi ibu - ibu "rumpi" yang dengan sengaja akan berdiri didepan kita dan mengusir kita secara "halus" agar berdiri. Kalau saja ini nenek - nenek atau ibu2 hamil, ga jadi masalah. Tapi ini adalah ibu - ibu arisan yang jadwal belanjanya setiap weekend ke Pasar pagi mangga dua. Dengan dandanan menor, dan mulut berisik ngegosipin hal yang ga berguna. (ada juga yang ngerokok loh...). Baru mau menuju Jakarta saja udah ada rintangannya (Jakarta memang Jahat).
Sampai di stasiun manggarai, perut terasa lapar. Karena tadi kami terburu - buru dari Bogor dan belum menyentuh sarapan sedikit pun. Jam pun baru menunjukan pukul 10.15. Kami putuskan mencari makanan di dekat stasiun, berasa backpacker nih... Karena udah hampir siang kami mencari nasi sebagai menu utama. Niatnya biar sekalian lunch. Selesai makan kami siap membayar dan betapa terkejutnya teguh ketika melihat harganya menjadi 2x lipat dari di Bogor. Saya bilang : ini masih lumayan bro, ada yang sampai 3x lipat dari harga yang seharusnya. Memang lebih aman mencari makanan "fast food" yang harganya sama di semua tempat. (Yaaakkk, Jakarta memang Jahat...)
Setelah itu kami sambung perjalanan menggunakan bus Trans Jakarta ke arah Sudirman dan turun di Shelter Dukuh Atas 2. Perjalanan tidak memakan waktu lama, jalanan lancar tidak terjadi kemacetan seperti biasanya. (kali ini jakarta tidak jahat, hehhe) Dari shelter Dukuh atas 2, yang berada di dekat patung Jenderal Sudirman yang terkenal (ada di film "Naga Bonar jadi 2" ) membelah ruas jalan Jend. Sudirman, kami berjalan keluar dari shelter menuju tempat survey.
Pertemuan dengan Si manis berbaju merah
Sebelum kami memutuskan untuk berangkat ke tempat survey, kami terlebih dahulu sudah berhubungan dengan seorang guide atau penanggung jawab responden untuk acara hari itu. Sebut saja mbak "manis" namanya, karena menurut saya orangnya memang manis. (Hehehehe). Mbak manis sudah menghubungi kami via telp 3 hari yang lalu. Dia memberikan arahan, mulai dari hari, jam pelaksanaan dan dimana tempat kami harus bertemu. Mbak manis ini bekerja di lembaga survey dan riset tersebut, dia bertugas mencari dan mengundang orang - orang untuk ikut kegiatan survey dan diskusi ini. Sekedar info, riset ini mengenai tanggapan konsumen terhadap produk minuman jenis isotonik. Jadi responden yang di undang merupakan mahasiswa/karyawan berusia 18-24 tahun.
Okey kembali ke cerita, kami berjanji bertemu dengan mbak manis pukul 12.00 di salah satu loby gedung di Jl. Sudirman. Mbak manis mengingatkan berkali - kali melalui sms agar kami tidak terlambat dan kalau bisa sebelum jam 12.00 sudah ada di loby gedung. Demi memberikan citra baik kepada orang yang baru pertama kali bertemu, kami berusaha sebisa mungkin tiba sebelum jam yang ditentukan seperti yang diminta oleh mbak manis.
Pukul 11.45 kami sudah tiba di Loby gedung langsung saja saya sms mbak manis.
Tito : mbak, kita udah nyampe nih d Loby.
Manis : loh, cepet banget datangnya. Kan belum jam 12.
Tito : Kan mbak yang nyuruh kita datang sebelum jam 12, ktanya ada briefing dulu.
Manis : ya udah lah, santai aja. Kalian cari smooking room. dan tggu saya dsana. Saya lagi makan siang nih.
Tito : Okey.
Yakk.. sekali lagi saya bilang Jakarta memang Jahat. Dalam dunia bisnis, time is money. Mbak manis dengan seenaknya menyuruh kami menunggu d smooking room. Padahal dia yang mewanti - wanti kami agar datang lebih cepat dari yang ditentukan. Padahal kami adalah responden yang di undang,dan keberadaan kami sangat penting bagi sebuah lembaga survey dan riset. Tapi itulah kehidupan, siapapun boleh merudak sistem dan membuat aturannya sendiri.
(To be continued......)
Okey kembali ke cerita, kami berjanji bertemu dengan mbak manis pukul 12.00 di salah satu loby gedung di Jl. Sudirman. Mbak manis mengingatkan berkali - kali melalui sms agar kami tidak terlambat dan kalau bisa sebelum jam 12.00 sudah ada di loby gedung. Demi memberikan citra baik kepada orang yang baru pertama kali bertemu, kami berusaha sebisa mungkin tiba sebelum jam yang ditentukan seperti yang diminta oleh mbak manis.
Pukul 11.45 kami sudah tiba di Loby gedung langsung saja saya sms mbak manis.
Tito : mbak, kita udah nyampe nih d Loby.
Manis : loh, cepet banget datangnya. Kan belum jam 12.
Tito : Kan mbak yang nyuruh kita datang sebelum jam 12, ktanya ada briefing dulu.
Manis : ya udah lah, santai aja. Kalian cari smooking room. dan tggu saya dsana. Saya lagi makan siang nih.
Tito : Okey.
Yakk.. sekali lagi saya bilang Jakarta memang Jahat. Dalam dunia bisnis, time is money. Mbak manis dengan seenaknya menyuruh kami menunggu d smooking room. Padahal dia yang mewanti - wanti kami agar datang lebih cepat dari yang ditentukan. Padahal kami adalah responden yang di undang,dan keberadaan kami sangat penting bagi sebuah lembaga survey dan riset. Tapi itulah kehidupan, siapapun boleh merudak sistem dan membuat aturannya sendiri.
(To be continued......)
4 Komentar:
kalo masalah harga makanan yang mahal itu mah emang biasa.. di dalem kereta malah jauh lebih mahal.. indomie rebus aja 16 ribu seporsi.. nggak harus di jakarta koq, jahatnya :D
lah kalo yang tamu di-anggurin gitu mah ya ndak sopaan.. kalo saya langsung saya tinggal pulang. Siapa yang butuh coba..
kutunggu episode selanjutnya....hehehe, krn sy sndr pny pengalaman sndr dg kota jakarta(dl suami dinas di sana, siapa yg nanya???hhehhe)..okay , sukses sll...tq
@gaphe : sebenarnya inti cerita masih panjang.. tapi karena quota modem blum mengijinkan. Takut keburu basi nih ceritanya.. semoga weekend ini bsa lanjut lagi.
tapi parah amat sob,indomie 16rb.
itu mah kereta mudik k Jawa. hahah
@tiwi: iya mbak aku juga udah ga sabar mw next posting... maaf mnggu mbak..
Post a Comment