Alhamdulillah, akhirnya catatan perjalanan ini bisa di publish. Setelah proses pengumpulan data dan dokumentasi (intinya ngumupulin photo2) yang begitu lama, karena ada 5 kamera yang harus disatukan. Dan baru hari ini catatan bisa diselesaikan dan langsung di publish disni.
Catatan ini adalah catatan perjalanan saya bersama teman – teman di kampus. Kita melakukan pendakian ke Gunung Gede, Jawa Barat pada tanggal 27 – 29 Juni 2011. Dan pendakian ini adalah pendakian pertama saya. Tentu sudah banyak sekali “field report” yang ditulis untuk pendakian ke Gunung Gede dan saya yakin lebih lengkap dan terperinci. Jadi, catatan ini saya persembahkan buat sahabat – sahabat bloger dengan tujuan untuk saling berbagi. Semakin banyak informasi semoga semakin menambah pengetahuan kita.
*Selamat Membaca*
Chapter 1 – Pendahuluan
Memasuki tahun ke-4 (semester akhir) di perkuliahan membuat hasrat bertualang saya menjadi semakin besar. Inilah kesempatan terakhir saya untuk melakukan sebuah perjalanan yang belum pernah saya lakukan. Karena ketika status sebagai mahasiswa terlepas akan semakin sulit untuk mencari waktu untuk melakukan sebuah perjalan (*curhat dari salah satu sobat blogger :P). Setelah melakukan sebuah perenungan, dari segi ongkos, kesiapan fisik dan mental *lebaayy mode ON :p. Saya putuskan ingin melakukan sebuah pendakian ke Gunung. Selain tidak memerlukan ongkos mahal (*karena semua peralatan saya minjem, hhha) alasan yang paling utama karena SAYA BELUM PERNAH naik gunung beneran. Dulu sewaktu SMA dan SMP hanya melakukan kemah riset PRAMUKA di lereng – lerang gunung atau hutan perbukitan. Jadi, ga benar – benar “naik” gunung.
Ga buang – buang waktu, saya langsung menghubungi sahabat saya di kampus yang hobi-nya naek gunung/hiking. Saya ceritakan niat untuk naik gunung ini, harap – harap cemas kalau dia lagi berhalangan dan tidak bisa menemani saya untuk melakukan pendakian. Dan bagaikan ketiban durian runtuh dia langsung merespon keinginan saya ini. Oh iya sampai kelupaan nama sahabat saya ini adalah Sayed Zulfikar, dia cow keturunan aceh yang besar di Jakarta (Just For Ur Information, hhe).
Tidak memerlukan waktu lama, tanggal 20 Mei 2011 sahabat saya tadi langsung mengumumkan rencana pendakian kami di Facebook dengan rencana awal keberangkatan pada tanggal 17-19 Juni 2011. Dan gunung yang dipilih adalah Gunung Gede yang berada di dalam area TamanNasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Dan ga disangka antusias dari temen – temen lain dikelas sangat besar, dengan jumlah peserta yang ingin ikut pendakian sebanyak 18 orang. Maka dimulai lah masa persiapan selama ± 40 hari.
Chapter 2 – Persiapan
Seperti melakukan perjalan lainnya, naik gunung pun perlu siapan. Mulai dari peralatan, uang, izin orang tua, dan yang paling penting adalah kesiapan mental dan fisik. Karena berbeda dengan perjalan lainnya, ini bukan hanya bersenang – senang tetapi juga melatih kesabaran dan ketahanan fisik. Karena itu kita intensif melakukan berbagai latihan fisik dan beberapa keterampilan bertahan hidup di gunung. Untuk cerita tentang masa – masa persiapan dan hal apa saja yang harus dibawa selama pendakian bisa dilihat di postingan ini.
Add caption |
Pada masa persiapan ini jumlah peserta menurun, mulai berguguran satu persatu. Dan waktu pelaksanaan akhirnya di undur menjadi tanggal 27-28 Juni 2011. Hingga akhirnya sampai SIMAKSI (apa itu simaksi ada di postingan sebelumnya) dikeluarkan jumlah peserta fix menjadi 14 orang saja yang ikut mendaki ke Puncak Gunung Gede.
Chapter 3 – 26 Juni 2011
Akhirnya pada tanggal 26 Juni 2011 fix Tim ini kami beri nama R.Komp#1 (Rimba Komputer). Kenapa ada tanda #1 adalah dengan maksud akan ada tim angkatan #2, #3 dari junior kami nantinya. Peserta yang ikut pendakian bersama berjumlah 14 orang, dengan 8 cow dan 6 cew. Pesertanya sebagai berikut :
Dengan pengalaman mendaki paling banyak diantara kita semua, Sayed otomatis di nobatkan sebagai team leader pada pendakian kami ini. Mulai dari menentukan waktu keberangkatan sampai trek/jalur pendakian ditentukan oleh dia. Satu hal yang baru saya ketahui adalah proses “packing” ternyata harus dilakukan bersama – sama. Agar bisa membagi muatan kami dengan adil BUKAN sama rata. Karena kalau disama-ratakan tidak semua orang memiliki ketahanan fisik yang sama. (*pelajaran berharga 1 yang saya dapat dari perjalanan ini)
Niat awal packing bersama direncanakan pada pukul 16.00 WIB, tetapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya di undur jadi jam 18.30 WIB. Kami semua berkumpul di kosan Windi AI dan dari sinilah proses membagi – bagi barang bawaan dimulai. Sudah saya perkirakan dengan postur tubuh saya yang “besar” saya pasti akan kebagian jatah membawa tenda dan peralatan logistik lainnya. *beruntunglah yang memiliki postur tubuh kecil, karena Cuma perlu membawa peralatan makan dan baju hangat masing – masing T_T.
Dan sekitar jam 22.00 WIB packing bersama pun selesai. Anggota tim pulang ke kos masing-masing untuk istirahat. Kemudian baru berasa kalau tas kerir yang akan dibawa besok ternyata “beraatt”. Tersenyum lah yang tas nya hanya berisi beberapa stock makanan ringan dan pakaian hangat masing – masing.
Chapter 4 – 27 Juni 2011
04.00 WIB
Setelah menentukan meeting point dan waktu yang pas, kami semua berkumpul di BNI ATM Center Kampus IPB Dramaga jam 04.00 WIB. Dari sini kami mencarter sebuah angkot untuk menuju gerbang pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Kami memilih mendaki melalui jalur pendakian Gunung Putri, Cipanas. Tarif satu angkot dari Kampus IPB Dramaga – Pintu Masuk G.Putri, Cipanas sebesar Rp. 250.000. *berkorban desak2an satu angkot = 14 orang. Selesai memasukan barang ke mobil, doa bersama dipimpin sang ketua sebelum melakukan perjalan ini. Dan akhirnya berangkat menuju TNGP melalui jalur puncak pada jam 04.30 WIB.
Sayed sedang memimpin doa bersama |
05.45 WIB
Dinginnya subuh di daerah puncak tidak membuat semangat kami gentar, sebaliknya it's getting hot! Pada pukul 05.45 kita sampai di masjid At-Ta'awun, puncak pass untuk melaksanakan 3S : solat subuh, sarapan dan "setoran" bagi yg ingin... :D
poto sebelum berangkat |
06.30 WIB
Setelah semua anggota rombongan selesai melakukan 3S, kami bersiap – siap untuk melanjutkan kembali perjalan (ngangkot deh bukan berjalan, hhe ) ke pos pendakian gunung putri. Sungguh perjalan ini mulai terasa berat, *berat bagi angkotnya :p. Selepas dari attawun track selalu menanjak, angkot kami pun meraung – raung berusaha agar sampai ke puncak pos. Tapi apa daya, dengan muatan berjumlah 14 orang + supir dan kernet, angkot kami menyerah dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Terpaksa beberapa kali “saya+sayed+rilan” (*karena berbadan besar dituduh membuat angkot menjadi lambat) harus turun dan mendorong angkot dari belakang. Belum juga mendaki gunung sudah ngeeosss duluan.. T_T. (*pelajaran berharga no.2 orang berbadan besar, siap2 mendorong angkot kalau angkotnya ngadat. Beruntunglah yang berbadan kecil, padahal berat juga mendorong mereka yang enak2 duduk d angkot. !!)
dorong - dorong angkot!!! |
08.20 WIB
Akhirnya dengan penuh perjuangan dan keringat yang menetes, jam 08. 20 kami sampai juga di batas akhir angkot. Satu persatu anggota tim turun dari angkot yang sudah seperti kaleng sarden. Bongkar muatan, cek – cek perlengkapan, dan membeli beberapa perlengkapan tambahan di warung didekat pintu masuk. Dan ga lupa ke WC “lagi” bagi yang tadi belum kebagian. Hahhaaa.
Sekedar informasi, disini hanya provider XL yang sinyalnya stabil. Sampai di puncak pun hanya XL yang bisa “mengirim” pesan. Kalau yang lain semisal indosat dan telkomsel hanya bisa menerima saja, tp sangat sulit untuk mengirim pesan. *bukan promo hanya berbagi info.
Setelah urusan warung selesai, kami satu rombongan bergegas menuju ke Pos pertama Gunung putri. Dari sini kerir mulai digendong sendiri, siaaappp.. menelusuri area persawahan warga menuju pos yang terletak di atas permukiman warga.
09.15 WIB – Pos Gunung Putri
Setelah melewati beberapa petak persawahan, akhirnya kami sampai di Check Point pertama pos registrasi Gunung Putri. Disini ketua rombongan harus melapor pada petugas di pos registrasi, menyerahkan simaksi dan cek perlengkapan (mulai beberapa bulan lalu, setiap pendakian k Gunung Gede diwajibkan menggunakan sepatu). Kita TIDAK diizinkan membawa sabun dan odol ke atas gunung. Semua anggota tim yang membawa peralatan mandi terpaksa meninggalkan peralatannya disni. Semua peralatan bisa di ambil lagi, sewaktu turun gunung, tetapi sayangnya kami tidak memilih jalur turun yang sama, karena nanti kami akan turun melalui jalur Cibodas. (*pelajaran berharga no.3 beruntunglah orang2 yang malas mandi, karena di gunung ga perlu mandi. Hhha).
Akhirnya setelah semua urusan birokrasi selesai, dilanjutkan dengan doa bersama. Kami resmi mendaki Gunung Gede melalui pintu G.Putri pada jam 09.15. Dengan Komposisi tim dibagi menjadi tiga group kecil. Group pemandu (5 orang) berada di posisi terdepan memimpin perjalanan, Group tengah (6 orang), dan terakhir Group sweaper (3 orang ) di posisi belakang. Saya kebagian menjadi tim sweaper bersama Sayed dan akbar.
09.30 WIB – Pemberhentian Sungai Kecil
Dari pos registrasi, perjalanan mulai terasa berat. Dengan kondisi tas yang masih FULL belum ada yang dikeluarkan. Sepanjang perjalanan kita dimanjakan dengan udara segar pegunungan dan pemandangan areal perkebunan yang subur. Sesekali selama perjalanan berjumpa dengan penduduk lokal yang ramah, mereka sudah terbiasa melihat rombongan pecinta alam melintasi area persawahan demi menuju puncak gunung gede.
Sesampainya di pemberhentian ini, seharusnya kami mengisi persediaan air minum. Tetapi, karena sebuah keraguan, kami tidak mengisi persediaan air disini, dan akhirnya berakibat fatal diatas. Mendaki tanpa adanya persedian air!!!! (*pelajaran berharga no.4 jgn malu bertanya kalau tidak mau tersiksa dijalan.)
10.15 WIB – Pos 1
Sampe deh di pos 1 jam 10.15, mulai dari sini treknya udah hutan banget, hanya ada akar pohon dan tanah, it's nature! Tanjakan dengan kemiringan yang stabil khas jalur gunung putri mulai terasa. Lanjootttttttt….
10.35 WIB – Pos Buntut Lutung
Masih on-fire menikmati trek tanjakan yang disediakan gunung putri, disini efek latihan rutin selama sebulan memberikan hasilnya. Terlihat dari semua anggota rombongan tetap semangat. Hanya sesekali temen - temen berhenti untuk sekedar beristirahat dan minum bekal perjalanan. Hingga akhirnya pada jam 10.35 sampai di pos ke-2 Buntut Lutung. (*pelajaran berharga no.5 jgn malas klo disuruh latihan fisik, semua akan terasa manfaatnya nanti.)
ngemil pisang biar berasa nature,, hha |
Selepas dari pos Buntut Lutung, perjalanan semakin berat. Jalan semakin menanjak, dan kondisi perut yang semakin meronta minta diisi. Pundak pun mulai terasa panas, karena membawa beban berat.
12.10 WIB – Pos Simpang Maleber
Akhirnya sampe juga di pos 3 Simpang Maleber jam 12.10, kita istirahat untuk makan siang dan solat, disini kesalahan di awal pendakian mulai menunjukkan taringnya. Selesai makan stok air kami hanya tinggal 1 botol aqua 1,5L untuk 14 orang!
Selesai ISOMA + photo2, kami bergegas untuk kembali mendaki. Karena tanpa sadar kami sudah menghabiskan waktu ± 2 jam di S.maleber. Akhirnya jam 14.10 kami melanjutkan perjalanan.
16.45 WIB – Pos Lawang Saketeng
Selepas pos Simpang Maleber mental dan fisik benar – benar di uji. Trek ter-ter-ter-PARAH dan TERJAL ada disini. Rata2 kemiringan trek mencapai 45o, bahkan beberapa ada yg 60o, dan ini terus-menerus sampe pos Lawang Saketeng.. Dengan ketinggian 2500 mdpl udara semakin tipis dan cuaca pun semakin dingin. Satu orang anggota group tengah mulai down dan akhirnya barang bawaannya harus di oper ke rekan yang lain.
Tim kami semakin kewalahan, dengan persediaan air yang semakin menipis kami terpaksa memakan tomat yang kami bawa. Untuk mencegah dehidrasi yang semakin parah. Beberapa anggota tim sudah mengalamai bibir pecah-pecah karena kekurangan air. Tetapi dengan semangat dan saling membantu kami akhirnya berhasil sampai di pos Lawang Saketeng pada jam 16.45.
tomat mentah dilibas, ini tomat terenak yg pernah saya makan, :p |
17.45 WIB – Alun2 Surya Kencana
Trek mulai mendatar dan tak lama kemudian sekitar pukul 17.45 semua rombongan tiba di alun-alun surya kencana, tapi perjalanan hari ini belum berakhir kawan, kami tiba di alun – alun timur, sedangkan camp site berada di sebelah barat masih harus berjalan kaki sekitar 45 menit untuk sampe ke sana. Tetapi, sungguh semua rasa lelah dan letih yang kami rasakan mulai dari S.Maleber – Lawang Saketeng terbayar ketika sampai di alun – alun Surya Kencana. Melihat hamparan padang bunga Edelweis yang begitu luas. (*pelajaran berharga no.6 Bersusah – susah dahulu, kesabaran dan usaha yang keras akan membuahkan hasil yang MANIS)
poto bersama d alun - alun Surya Kencana |
19.00 WIB – Camp Site, Alun – alun Surya Kencana
Disini lagi-lagi ketua rombongan melakukan kesalahan. Dengan pertimbangan kami sangat2 kekurangan air, maka diputusin buat nge-camp dekat dengan mata air terdekat, alhasil camp yang kami dirikan lebih condong ke arah gunung kencana dibanding gunung gede, hasilnya DINGIN POLL!!!! Tepat pukul 19.00 ke empat tenda kami berdiri termasuk tenda rangka windproof. Muncul masalah baru, kompor gas kami tidak berfungsi dan kompor parafin kami kekurangan bahan bakar, menu makanan kami berubah drastis... :D (*pelajaran berharga no.7 cek dulu semua perlengkapan sebelum berangkat, hha.)
Dinginnya malam, semilir angin surya kencana ditambah gemerlap bintang - bintang yg luar biasa indahnya membuat makan malam yg suram menjadi sangat nikmat. Sungguh pemandangan seperti ini sangat langka ditemui di perkotaan. Pukul 23.00 kita mengakhiri hari ini dengan tidur di dalam tenda masing-masing.
Chapter 5 - 28 Juni 2011
04.00 WIB – Camp site (Persiapan Summit Attack - sarapan)
Pukul 04.00 tim pemandu keluar tenda dan membangunkan yg lain, setelah siap2, pukul 05.15 kita putuskan untuk berangkat menuju puncak gede untuk summit attack! Namun karena salah lokasi camp site, telat brangkat dan ditambah ada 1 anggota yg sakit, ditambah kabut yang sangat tebal, sunrise di puncak gede gagal kami raih... :-( (*pelajaran berharga no.8 Waktu itu sangat berharga, telat beberapa menit kami gagal melihat sunrise T_T)
Kami putuskan untuk kembali ke tenda untuk menjaga teman yang sakit. Sisa anggota tim yang lain akhirnya memutuskan untuk berphoto-photo disekitar alun – alun surya kencana.
kabut masih menutupi surya kencana jam 06.00 |
huruf 'O' nya salahh,, :P |
Hamparan bunga edelweis masih tertutup kabut |
matahari sudah semakin tinggi |
Setelah puas photo – photo kami bersiap untuk sarapan. Alhamdulillah kompor yang semalam ngadat setelah di reparasi oleh tim ahli Chandra Wangsa dan Akbar bisa menyala kembali. Jam 07.15 – 09.20 semua bahan makanan yang masih tersisa di olah. Yang penting perut terisi dan badan bisa hangat…
siaaapp makan, siaap juga d foto |
11.30 WIB – Camp site (Persiapan turun gunung)
Cuaca mulai tidak bersahabat, hujan dan kabut datang silih berganti. Disini anggota tim yang cow bergegas membongkar tenda dan mengumpulkan semua sampah kedalam trashbag untuk dibawa turun ke bawah. Pukul 11.30 kita siap-siap packing dan pukul 12.00 kita resmi turun gunung.
13.05 WIB – Puncak Gunung Gede
Walaupun judulnya turun gunung, tapi dalam perjalanan turun ini tetap melalui puncak Gede, karena kami memilih turun dari track yang berbeda. Kami turun melalui jalur Cibodas, yang nantinya keluar di Kebun Raya Cibodas. Pukul 13.05 R.Kom#1 resmi mencapai puncak Gede 2958 MDPL!!! Beruntung cuaca cerah dan session foto2 pun dimulai!
puncak masih tertutup kabut akibat hujan |
Hanya berlangsung selama satu jam cuaca bersahabat, kira-kira pukul 14.00 kita lanjut turun ke cibodas. Treknya tidak terlalu parah dibandingkan g.putri, hanya saja karena hujan trek menjadi licin. Udara bener-bener dingin, hujan dan kabut terus menghajar kita tanpa ampun! Hanya di puncak saja cuaca cukup cerah, sisanya suram.
15.30 WIB – Pos Kandang Badak (Masa – masa kritis)
Akhirnya, sampai di pos kandang badak pada pukul 15.30. Ketua rombongan langsung koordinir sipur (seksi dapur) untuk masak, kita harus MAKAN! Tapi ternyata perubahan cuaca yang begitu ekstrim ini tidak diprediksi sebagian besar anggota tim, semua anggota tim kedinginan dan hampir semua sudah tidak memiliki baju kering lagi. Puncaknya salah satu anggota kita kolaps, gejala hypotermia! Dia tiba – tiba ga bisa ngomong dan badannya mengigil. Adegan ala di film – film akhirnya terjadi, satu orang terpaksa melepas bajunya dan memeluk yang pingsan. Lalu tidak beberapa lama disusul 1 orang lagi. Disini kami semakin panik, karena persediaan makanan yang tinggal ala kadarnya dan hujan yang tidak berhenti.
Kami mutusin buat nge-camp di sekitar pos kandang badak, berhubung ga ada sinyal, jadi kami tidak bisa menghubungi kerabat d rumah maupun kampus. :p Tenda yg kami dirikan hanya 2, pria dan wanita, sementara barang-barang kami taruh di luar. Alhamdulillah langkah ini berhasil, suasana berubah menjadi hangat sekalipun hujan baru berhenti sekitar pukul 20.00. Makan malam terpaksa dengan energen saja dan kami tutup hari itu dengan tidur ala :maho merapat biar hangat.. :D
Nb: pos kandang badak ini sangat tidak terawat, dalamnya sangat kotor dan banyak sampah. Bahkan ada yg tega untuk “setoran” disini. Makanya kami lebih memilih untuk nge-Camp di luar pos.
Chapter 6 - 29 Juni 2011
07.00 – 11.00 WIB Pos Kandang Badak (Camp Darurat)
Tidur sangat tidak nyenyak (satu tenda 8 org – tidur ala sarden), nuansa peternakan (*baca NGOROK) ditambah posisi tidur yg kacau membuat sebagian tim memilih untuk tidur pagi. Beberapa tim ada yang menjemur pakaian kemaren yang basah kuyup, lumayan untuk mengurangi beban kerir. Kami sarapan ala kadarnya mengingat hanya sisa 1 kompor yang berfungsi dan itupun sakit-sakitan.
Jam 11.00 kita berangkat dari kandang badak menuju Cibodas.
11.00 – 12.00 WIB Pos Kandang Batu – Pos Air Panas
Berhubung banyak objek foto disini, jadinya kita banyak menghabiskan waktu di jalan. Kita baru sampai air panas pukul 12.00. Perjalanan berlanjut, tim berjalan lambat karena ada yg cedera dan turun pake sky way (pada tau kan sky way :LOL).
Dari Pos Air Panas, perjalanan kembali melewati trek pegunungan. Disini jalan lebih terlihat jelas dibandingkan dengan trek gunung putrid. Karena sudah termasuk ke Objek wisata Kebun Raya Cibodas. Jalanan sebagian ada yang terbuat dari tangga batu. Sehinnga tidak mungkin tersasar. Sepanjang perjalanan ramai bertemu orang – orang yang ingin naik k puncak gede melalui jalur ini. Bisa saya bilang, klo mendaki melewati jalur ini kurang terasa naek gunungnya. Terlalu ramai.
14.20 WIB - Pos Panyancangan (Pertigaan Air Terjun Cibeureum)
Kita sampai di pos pertigaan cibeureum (pos panyancangan) pukul 14.20. Hujan lagi sobat! Tapi kita putusin buat terus jalan, karena tinggal sedikit lagi mencapai pintu gerbang Kebun Raya Cibodas, rencana untuk mampir dulu di Air Terjun Cibeureum di batalkan.
15.38 WIB – Pos Cibodas
Dan akhirnya kurang lebih satu jam berjalan ditemani hujan gerimis dari Pos Panyangcangan kami tiba di Pos Cibodas pada jam 15.38 WIB. Sang ketua rombongan menyerahkan form kembali sambil juga menyerahkan trash bag berisi sampah2 yang kami bawa dari atas. Walau capek dan kelaparan terpancar dari wajah masing – masing anggota, tapi raut keceriaan dan tawa yang lebih dominan menghiasi kami sore itu. Alhamdulillahhirobilalamin, terimakasih ya Allah kami telah sampai kembali dengan selamat dari perjalanan yang sungguh luar biasa ini.
sampai di pintu pos Cibodas
senyum, tawa, terpancar mengalahkan rasa lelah,,, :D |
Bersih – bersih, menjamak sholat, makan, dan menunggu angkot untuk kembali ke Kampus. Di perjalanan kami terkena sistem buka tutup di daerah puncak. (*perkotaan banget, MACET… jd rindu suasana gunung yang tenang, hhehe.) Akhirnya pada pukul 23.00 kami baru sampai di kosan masing – masing.
-end of journey-
Resume perjalanan :
27 Juni 2011
04.30 brangkt dari BNI
05.45 sampe Atta'awun
08.20 start ke pos putri
10.15 sampe pos 1
10.35 sampe pos 2
12.10 sampe pos 3, isoma (spaghetti)
14.10 lanjut jalan
16.45 sampe pos 5
17.45 sampe alun-alun surya kencana
21.00 makan malem (nasi putih + ayam goreng suir + tempe 1/2 mateng bumbu bali)
23.00 tidur
28 juni
04.00 bangun
05.15 summit attack
05.45 summit attcak batal, balik ke camp
11.30 packing, brangkat turun
12.00 start perjalanan pulang
13.05 sampe puncak gede
15.30 sampe kandang badak, makan siang (sandwich), camp!
29 juni 2011
11.00 start perjalanan pulang
12.00 sampe aer panas
14.20 sampe pertigaan cibeureum
15.38 sampe pos cibodas
23.00 sampe kampus IPB dramaga
Chapter 7 - Penutup
Meminjam kata – kata ketua rombongan Sayed Zulfikar :
Cerita aslinya jauh lebih banyak daripada sekedar tulisan ini. Hanya 3 hari kami di gunung, tapi ceritanya jauh lebih banyak dibanding 3 hari kita di Kampus. IT REALLY IS AN AMAZING TRIP!
Perjalanan ini mengajarkan kami akan banyak hal,
Perjalanan ini lebih dari sekedar jalan-jalan,
Perjalanan ini tidak ada aku dan kamu, hanya ada kita dan alam!
Semoga tulisan ini bermanfaat,
amin,
Bogor, 19 Juli 2011
RIMBA KOMPUTER!
JAYA!!!
Thanks to :
Akbar, Ana, Sayed, Ria atas photo - photonya.
Akbar, Ana, Sayed, Ria atas photo - photonya.
Sayed buat field reportnya.
Akbar lagi buat koneksi internetnya.. :p
Akbar lagi buat koneksi internetnya.. :p
15 Komentar:
Waduh, beneran Sob itu baru pertama kalinya??? wah ku jamin pasti besok2 ketagihan lagi wkwkkwk.... nanti kapan2 ke Rinjani yukk!!!... aku kangen pengen liat Rinjani lagi hhe...
Salut untuk pengumpulan foto2nya dan proses uploadnya yg pasti luama tuh :)
anjritt..!! panjang gila sekalinya posting..
seumur-umur gw mekaukan pendakian cuma ke kawah ratu, itu juga dilakukan malam Jum'at. keren kan..? (bangga, sekaligus bego banget..hahaha)
ya klo mau tas kerir nya ringan jalan-jalan ke mall aja To..:p
@ferdinand: mw banget bang,,,, sumpah ketagihan sekarang jadinya, :P
@chimenk: ngapain lo bang malam jumat ksana,, cari wangsit?? hha
postingannya panjang. sepanjang perjalannannnya. asikkk. fotonya juga keren keren. gw aja belom pernah naik gunung. uhhh iri gw. success broo. kalo mendaki lagi posting lagi yahh. di tunggu
Salam Lestari brother...membaca postingan ini membuat saya kangen sama tim pendaki dari Jepang ke gunung Gede-pangrango..,waktu itu saya pendaki termuda yang lainnya dah tua-tua hahah...wah selamat saja ya sob ...,first time pendakiannya sukses hehehee....,gw kangen alun-alun Surya kencananya...kapan lagi yah kesono..,,salam kenal saja..sob ...,ayoo main main ke merapi mount hihihi>....,satu kali mendaki membuat ketagihan loh wkwkkkw...,dan gak akan terlupakan waktu dipuncaknya hohohoo lebay nih wkwkkwk.....
keren,daku pribadi gak kuat naik gunung,maklum dah tuir(tua),salam love,peace and gaul
surya kencana sumfehhhh MANTEP BANGET! culik gue. culik gue kesana. hahaha..
blm lama tmn gue jg abis dari sana. tau gitu gue ikut dahhhh.
waa, postingannya hampir sama kaya tmn gue. *curcol* :D
wah keren.. foto2nya lengkap banget dan ceritanya juga detil.
BTW aku baru tahu tumbuhan edelweis spt itu, karena selama ini cuma dapat oleh2 bunganya aja.. :)
@ahmil wah tawaran yg menarik k merapi, nanti saya sm temen2 cari persiapan dulu ya
@bayu: iya bang bayu pasti..
@saryadinilan: jgn salah om, bnyak pendaki yg umurnya 40an loh,, hih
@thya: jgn diculik, ntar gw ditangkap polisi lagi, hha
@sttn kecil: iya lebih indah aslinya kann,,
waaahh..mantaappp
jadi ga sabar pengen k sana..
kapan mau muncak lg bang? siapa tau bisa join.
salam lestari
kpn mau muncak lagi bang? siapa tau bisa join.
salam lestari
@ussy: cieee yang baru naek k gunung gede.. asik banget kan, ga ada alesan lo cew gw cow,, smua bisa menikmati keindahan alam..
@norma: wahh mbak norma udh senior juga... ayo mbak yg ajak2 saya naek lagi,, hha
Mas, kalo mau muncak lewat gunung putri, cara memperoleh simaksi nya bagaimana?
apa harus ke cibodas dulu, baru ke gunung putri?
@reza: iya bos, kmaren saya buat simaksi tetep melalui cibodas, kantor nya disana.. mw naek ya. kapan2 nih?
Post a Comment