Pages

Tito's Weblog on Mobile

Hello, Welcome to Tito's Weblog

My photo
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
An undergraduate student in Bogor Agricultural University | Majoring in Computer Science | Writer and Programmer | Readings, Swimming, Travelling, Games, Photography, Music, Art, Movie is My passions.

Negeri Van Oranje - Nasionalisme itu banyak caranya.

Dua minggu kuliah terakhir  sebelum liburan Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan perkuliahan pun sudah berjalan seperti biasa. Kesibukan di kampus, praktikum di laboratorium, sampai membuat tugas laporan pkl bulan kemarin yang deadline-nya sudah dekat. Mengisi kegiatan sehari – hari sebagain besar mahasiswa di kampus rakyat. Di sela – sela kesibukan tersebut, rasa rindu untuk menulis sebuah artkel atau blogwalking ke blog sahabat, dan membalas komentar – komentar menarik sulit untuk dihindari. Dengan mencuri waktu istarahat malam ini, saya memutuskan untuk menulis review sebuah novel. Sebenarnya novel ini sudah lama saya beli, tapi baru selesai dibaca minggu kemaren (17/08/2010).
 

Baiklah tanpa panjang lebar, karena masih di bulan agustus dan atmosfir nasionalisme masih mengelilingi. Saya memutuskan untuk me-review sebuah novel “best seller” terbitan Penerbit Bentang judulnya Negeri Van Oranje, karena novel ini menceritakan nasionalisme dengan cara berbeda. Novel ini dikarang secara keroyokan oleh Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Permana. Novel ini ditulis dengan gaya lincah, kocak, sekaligus menyentuh emosi pembaca. Kita juga akan diajak berkeliling mulai dari Brussel hinga Barcelona, mengunjungi tempat – tempat memikat di Eropa, dan berbagi tip berpetualang ala backpaker. Sebenarnya dari judul novel, kita sudah bisa mengetahui dimana setting novel ini. Novel ini mengisahkan lima mahasiswa (Lintang, Banjar, Daus, Geri dan Wicak) Indonesia yang sedang mengambil program masternya di Negeri Belanda. Mereka berlima terlibat dalam Roman dan Petualangan yang kocak. Berawal dari pertemuan yang tidak disengaja akibat terjebak badai di kota Amersfort yang akan membelokan jalur hidup mereka.


Di bab – bab awal dikisahkan bagaimana mereka berlima bisa sampai terdampar mengambil program masternya di Belanda. Lintang sebagai satu – satunya wanita dalam kelompok ini, menjadi pusat atau daya tarik bagi ke-empat pria lainnya. Mereka menyebut nama kelompok mereka dengan nama Aagaban. Melalui sebuah milist hubungan persahabatan mereka menjadi semakin erat, mulai dari obrolan ngawur di milist sampai acara makan – makan berlima. Tanpa disadari, kedekatan mereka sebagai sahabat mulai berubah menjadi rasa sayang. Daus, Banjar, dan Wicak mulai bersaing untuk mendapatkan Lintang, sedangkan Lintang yang diam – diam menaruh hati pada Geri. Di lain sisi, beban utama mereka dalam mengejar program masternya semakin berat. Sanggupkah mereka mempertahankan persahabatan mereka berlima dan pulang ke tanah air dengan membawa titel masternya?? Di sini Nasionalisme mereka di Uji, akan pulang ke Indonesia  dengan mendapatkan gaji kecil, atau malah tetap bertahan  di Belanda dengan gaji besar setelah lulus nanti.


Di novel ini juga diceritakan bagaimana susah senangnya pengalaman hidup sebagai mahasiswa rantau di negeri orang mulai dari harus bekerja sampingan untuk menutupi kekurangan uang sampai  mengulas satu persatu keindahan dan tempat wisata kota – kota di Negeri Belanda. Kita akan dibawa menikmati kecanggihan sistem trasnportasi di uni Eropa dan merasakan ketepatan waktu sangat di hargai di sebuah negara. Di selingi tips – tips untuk bertahan hidup dan berwisata ala kantong mahasiswa di Belanda disetiap akhir bab-nya. Jadi novel ini bisa dikatakan sebagai bentuk lain dari sebuah guide book untuk jalan – jalan ala backpaker.


Sumber gambar:
inibuku.wordpress.com
bocahbancar.wordpress.com


18 Komentar:

Gaphe said...

walaupun saya belom pernah baca novelnya, teman saya bilang pada saya kalo detail tempat-tempat yang diceritakan di novel tersebut emang layaknya buku panduan buat backpacking di Belanda.. Heemm, jadi pengen baca

Nyayu Amibae said...

Wah dik, novel keren itu... jadi pingin baca.... duh, di curup belinya dimana ya? mesti ke Gramedia bengkulu dulu nih klo ga ada.. hehehe

Memang menjadi dilema bagi bangsa Indonesia. Jangankan kita lihat antar negara, menurutku di kota Bengkulu ini juga terjadi hal yang sedemikian. Dari 33 provinsi di Indonesia, urutan berapakah kota Bengkulu di kenal? aku rasa masuk ke nomor kesekian akhir bukan?

Aku bukan orang Bengkulu, tapi semenjak aku terdampar diprovinsi ini, aku mendapatkan banyak kelebihan yang dimiliki oleh provinsi kecil ini, tapi hanya satu yang mengganggu pikiranku, ternyata orang Bengkulu sendiri tidak bangga dengan provinsinya.

Di jawa banyak mahasiswa asal Bengkulu yang merantau mencari ilmu, tapi setelah lulus, jarang ada yang mau kembali lagi mengabdi ke provinsi ini. Kalau ditanya, pasti mereka membanggakan kota tempat merekamenuntut ilmu, JAKARTA atau YOGYA misalnya.

hmmmm... itulah hidup mungkin dik, hehehehe

windflowers said...

wah..reviewnya keren..asik kayanya ya novelnya...isinya komplit..ada percintaannya, ada perjuangannya..dll, termasuk semacam guide di dalamnya...:)

met pagi..

Anonymous said...

sepertinya menarik nih to novelnya, tp sygnya sy ga demen baca yg ga ada gambarnya, hahaha...suka yg komik gt deh...tp trims bgt u infonya, sy akan referensikan u tmn2 saya di kampus... :D

tiwi said...

ass..trims ats doanya, putriku dh baikan skrg..wuaah, lama ya ga maen kesini he3..asyik bgt kayaknya cerita novelnya, hmm jd kangen masa2 kuliah dan jaman praktikum dl he3,..slh satu keinginan sy dl adlh stlh kul d indo meneruskan sklh lg ke ln, tp krn sdh dipercpt dibr jdohnya, ya batal dh planningnya..he3.

Elvindinata said...

sepertinya memang bagus novel ini,,,, jadi pengen baca nii,,^^

Nilla Gustian said...

Buku ini yang membuat Tito terhipnotis ya..
Jadi tertarik pengen baca juga ^_^

Mudah2an nanti Tito yang menulis sendiri buku tentang pengalamannya di negara orang :)

inung halaman samping said...

Panduan tempat wisata dan tips backpacker di tiap akhir bab jadi poin istimewa karena selama ini aku jarang nemuin. atau malah baru kali ini ide seperti itu diterapkan di novel qe3

Soal cerita mereka yang digambarkan bisa kocak, ini kayaknya menggusur persepsiku soal image para mahasiswa pasca sarjana yang selalu serius qe3

Unknown said...

Indonesia banyak memiliki pakar di berbagai bidang yang tak kalah dengan bangsa lain, tp emang bener, mereka malas pulang ke Indonesia karena kalo pulang ilmunya gak terpakai, penghargaan pun tak sebanding bila mereka kerja di luar negeri, di negeri kita yang dihargai bukan orang cerdas, tp yang pinter kongkalikong/KKN

Anrishi Blog said...

hmm..kayaknya seru tuh.boleh dibeli kayaknya.cocok bgt bt bacaan anak kuliahan.apalagi ceritanya di luar negeri+ada jalan-jalannya.[haha..dengar keliling2 tmpat yang ada di luar negeri langsung berbinar matanya].

penghuni60 said...

wow, novel ya...
hmmm, penasaran nih, apalagi bs utk panduan...

Adi Yulianto said...

Baru selese baca ya sob? :)

mumpung masih jadi siswa yang maha, tidak ada salahnya untuk ikutan mencari peruntungan study abroad ke tanah kompeni macam temen saya

http://anakyangdinanti.wordpress.com/2010/08/24/good-things-are-really-is-come-to-those-who-wait/

novel itu emang sangat menginspirasi.

salam kenal yow, dan ijin follow. klo berkenan follow back..:)

Damar said...

> novel, kalo sekarang jelas pakies ndak ada waktu untuk baca. Jaman SMA dulu, seneng apalagi yang namanya kho ping ho heemmm jagnan ditanya berhari-hari ...

>reviewnya sudah menggambarkan betapa banyaknya generasigenerasi dengan otak brilian yang disediakan bumi pertiwi ini. Kalo ngomong masalah nasionalisme diuji, jelas sering kali akan terbentur pada masalah ekonomi.

Unknown said...

met malam.wah, jadi penasaran ama novelnya.

ReBorn said...

ngikut kata adi, temen kita (satu jurusan pas kul) ke sana untuk ngembil s2. maen-maen kesana to, siapa tau lu juga dapet rejeki di negeri orang. amin. ijin follow ya to.

titoHeyzi said...

@bang raja: yoi bang semoga bisa ksana...

@om pakies: hahahah ko ping ho, jadul bnget tuh. Papa jg punya komiknya..

@bang angga: komik juga wajib bang, novel beda lagi. feel nya beda..
Masih ngampus bang??

septian7 said...

wah mas, kebetulan saya juga baru aja nulis ttg novel ini di blog ,hehe emang keren sih ya novelnya
nasionalisme mmg harus diperjuangkan dimana saja :D

orcalion said...

Salam kenal.. :-)

Kelihatannya menarik novelnya.. Sedang ada 4 novel 'waiting list', jadi yang ini nomer 5.. ;-)

Makasih untuk review-nya.

Followers

My Goodreads Books

Remarchtito's bookshelf: read

Membangun Web Berbasis PHP Dgn Framework CodeIgniter
Galau Remaja di SMA
Un giorno, viaggiando... The Lonely Planet story
JJS: Jalan-Jalan Seram!
Drakuli Kuper
Dari Jendela SMP
Interview With The Nyamuk
Lupus Returns : Cewek Junkies
Belenggu
Rumpi Kala Hujan
Topi-topi Centil
Yang Paling Oke
Cinta Olimpiade
Lupus: Sendal Jepit
Bangun dong, Lupus!
Tragedi Sinemata
Kutukan Bintik Merah
Makhluk Manis dalam Bis
The Lost Boy: Salah Culik
Lupus Kecil


Remarchtito's favorite books »
}