Mulai dari telat sampe tas robek di kereta (Cont...)

 Tas di robek di kereta

Setelah hari pertama telat, dan pengalaman ngeBolang di rel kereta api yang ngebuat kaki sakit (pake pantofel, tapi jalannya di atas batu2 kerikil rel kreta...). Di hari - hari berikutnya karena sudah tau jalan saya ga lagi nunggu2 si Ntong. Begitu nyampe di stasiun langsung nebeng bikun k arah kantor. Hari ini saya memilih turun di stasiun Pondok Cina. Karena disitu lebih enak buat menunggu bikun yang ke arah kantor. Ada halte dan dekat ke ATM. Turun dari kreta jam 8.05 lalu nunggu bikun sekitar 15 menit, sekitar jam 8.20 udah ada bikun yang datang. Langsung aja naek dan duduk di kursi tengah. Oh iya bikun UI yang baru udah pake AC dan Automatic Door. Jadi memang pilihan tepat untuk nebeng bikun, ketimbang jalan kaki k kantor.

Sampe di kantor kira2 jam 8.35, hari ini ga telat lagi kyak hari pertama. Malahan kecepatan dari jam kerja. Karena malas nunggu yang lain di Lobi, saya langsung aja k ruang kerja d Lantai 2. Di ruangan ukuran 3x4 meter ini lah saya bersama dean dan aco biasa mengerjakan project PKL. Satu ruangan kami ber4 dengan satu orang staff dari kantor. Namanya bang Rudy, alumnus UI angktan 2003. Kami cepat akrab dengan bang Rudy kraena walaupun berbeda almamater tapi memiliki hoby yang sama, yaitu main game.

Lima hari sudah saya lalui PKL di kantor PPSDMS pusat, hari jumat sore nanti kami ber-3 berencana balik bareng ke bogor. Sore hari jam 17.15 kami nyampe di stasiun Pondok cina, selesai memesan tiket kami duduk di kursi sepanjang stasiun. Sambil nunggu kereta kami beli cemilan dan ngobrol tentang PKL. Tidak beberapa lama kereta datang, tapi hanya dengan satu rangkaian, Otomatis penumpangnya sudah smpai ke atas kereta. 

Melihat pemandangan ini saya langsung berlari kecil untuk menuju gerbong yang lebih depan. Tanpa sadar karena sudah terbiasa dengan kereta yang super penuh. Saya langsung mendorongkan badan ke arah pintu dan mendesak masuk. Dean dan Aco' yang masih berdiri di dekat kursi hanya melihat saja, aco yang berusaha mengejar dan berusaha masuk tidak sempat karena kereta keburu jalan lagi. Akhirnya saya naek kreta duluan ke Bogor, mereka menyusul dengan kereta berikutnya.

Selama di kereta, walaupun beresakan saya masih bisa mengamati tas yang saya gendong di depan. Tidak terjadi hal aneh ataupun ada orang yang mencoba untuk mendekati tas saya. Sampai di stasiun saya langsung menuju rumah, karena sudah letih berdesak-desakan di kereta saya tidak lagi mengecek keadaan tas saya. Sampainya di rumah, sewaktu hendak mengeluarkan charger HP dan majalah yang tadi saya beli di stasiun saya kaget melihat tas saya seperti ada goresan tinta panjang, setelah di lihat lebih jelas ternyata bukan lah goresan tinta, melainkan goresan pisau sepanjang 15 cm. Alhasil tas saya robek bagian depannya. Yang saya heran, kapan si pelaku melakukannya. Karena sepanjang perjalanan di kereta, saya selalu memeluk tas di depan. Sungguh lihai sekali pelakunya.

Jadi sangat berhati2 lah di kreta, khusunya kereta ekonomi. Karena dengan harga yang murah, fasilitas yang di berikan pun tidak ada.